Pilihan!
Ketika bahagia, membahagiakan atau dibahagiakan
Ketika sakit, menyakiti atau disakiti
Ketika disakiti, membalas atau menerima
Ketika tersakiti, mengimpaskannya atau ikhlas
Ketika menangis, menangisi atau ditangisi
Sungguh semua pilihan
Sadar maupun tidak
Kita memilih
Dengan kata, tatap, dan gerak
Semua memilih jalannya
Kadang tak tau tujuan
Kadang tau, mengerti, dan jalani
Belajar dari hidup
Pilihan terbaik dari smua yang tersedia
Tak banyak yang memilih
Ironi, bagi yang tak memilih
Jangan rendah dari kerbau!
Jatuh di lubang yang sama
Ikhlas, akhir pencarian hidup
Setelah berjibaku dengan segudang rasa
Kadang berakhir manis, kecut bahkan pahit
Sungguh ia bagai telaga sejuk melegakan
Rasa hanyut tanpa luka
Tersenyum menyongsong pagi
Teruntuk seseorang yang amat kukasihi (semoga karena-Nya dan disatukan di dunia dan surga-Nya, Amiin), pilihlah!
Toh kau telah rasa, melebihi rasaku. Bohong jika ku katakan tau dan rasa seperti rasamu, ku tak pernah rasakan. Ku tau kau pasti lebih baik darinya. Kita sempurna adanya, hitam dan putih dalam satu raga, dalam satu jiwa. Kau, Diriku, Dirinya, Diri Mereka... mungkin hitamnya lebih pekat, cemerlangkan putihmu. Jangan biarkan mereka rasai rasamu. Kau tersenyum perih dan berkata: "Sulit adanya". Ya, sulit tapi tak ada yang tak mungkin. Semoga Al Fatihah2 ku hadir untuk mu. Jalanmu panjang, biarkan sekarang ikhlas itu memelukmu demi senyum masa datang, saat kau lihat ke belakang. Do'aku untukmu wahai cinta...
Toh kau telah rasa, melebihi rasaku. Bohong jika ku katakan tau dan rasa seperti rasamu, ku tak pernah rasakan. Ku tau kau pasti lebih baik darinya. Kita sempurna adanya, hitam dan putih dalam satu raga, dalam satu jiwa. Kau, Diriku, Dirinya, Diri Mereka... mungkin hitamnya lebih pekat, cemerlangkan putihmu. Jangan biarkan mereka rasai rasamu. Kau tersenyum perih dan berkata: "Sulit adanya". Ya, sulit tapi tak ada yang tak mungkin. Semoga Al Fatihah2 ku hadir untuk mu. Jalanmu panjang, biarkan sekarang ikhlas itu memelukmu demi senyum masa datang, saat kau lihat ke belakang. Do'aku untukmu wahai cinta...
Banda Aceh, Buku dan Bantal, 1 November 2010
8 comments:
Suka puisinya and expresi dibawah mantaps.. :)
yang dibawah lebih ngalir :)
hehehhe...yg dibawah pake perasaan yg di atas pake otak....kerasa kali beda hasil'a ya...hehehe
yup...nampak bgt bedanya...hehehe
yg dibawah itu wktu dibaca langsng dapat ruhnya...hehe
hahahhaa.....harus banyak latihan lagi saya...
dalam banget...hehhehe^^
wah, pinter banget bikin puisi nih..
hihihihi...smoga b'manfaat....juza masih amatir kok...^_^
semoga seseorangnya ikut baca, Juza...
kakak taut link, ya ;)
semoga...^_^
sila-sila
Post a Comment