Thursday, February 28, 2013

Say It With "Ijab Qabul"

Hmm..... malam ini saya sedang nonton salah satu drama jepang yg judulnya Proposal Daisakusen. Bisa dibilang drama ini adalah drama debut  pertama saya di dunia bajak membajak laut. Hahaha...

Ya...saya hobi bajak-membajak. Tapi entah kenapa saya tidak menonton dorama ini dari dulu. Saya baru menontonnya sekarang setelah direkomendasikan oleh seseorang. Jadilah saya menontonnya malam ini. Jika ditanya apakah drama ini bagus? Hingga saat ini, saya sedang nonton episode ke 3, drama ini masuk kategori lumayan.

Tapi yang pasti setelah menonton ke 3 episode ini, saya jadi mengingat hal yang ingin saya posting sejak lama. Tentang "mengutarakan cinta". Kalau bingung, silahkan tonton dramanya dulu. Hihihi...:D

Tidak peduli ada beribu kesempatan anda mengutarakan cinta pada orang yang anda sukai, namun jika anda tidak mengutarakannya ia toh tak pernah tau. Tapi bukan masalah kesempatan yang ingin saya bicarakan.
Satu pertanyaan di benak saya ketika ada yang menyatakan cinta. "Lalu setelah diutarakan, anda mau apa?"
Pacaran? mungkin itu jawaban sebagian besar orang. Sebagian yang lain mungkin menjawab "hanya ingin agar dia tau". Sebagian kecil yang lain "mungkin kita akan berjodoh di masa yang akan datang". Secuil yang lain mungkin jawaban yang ada di pikiran anda sekarang.

Kalau saya di suruh memilih, maka saya akan abstain. Karena saya selalu bertanya lalu kalau dia (orang yang saya taksir) tau saya mau apa? saya tidak pacaran, saya juga tidak punya keinginan dia tau, saya juga tidak yakin dia akan menjadi jodoh saya hanya karena saya menyatakan cinta pada orang tersebut. Jadi saya tidak punya alasan yang cukup meyakinkan diri saya mengapa saya harus menyatakan cinta pada seseorang.

Lalu?


Ya, lalu saya juga mungkin seharusnya bertanya pada orang-orang yang selama hidupnya pernah menyatakan cinta, apa yang diharapkan setelah itu? (ini ceritanya bagi yang meyatakan cinta tidak untuk melamar dan tidak bagi anda yang sudah menikah dan menyatakan cinta pada istri atau suami anda tentunya).

Teman-teman maupun adik leting saya sering menanyakan tentang bagaimana menurut saya jika ia menyatakan cinta atau membalas pernyataan cinta dengan kata "ya" tapi tidak ingin pacaran. Maka saya mulai menunjukkan muka bingung sambil bertanya "terus kalau sudah dinyatakan mau ngapain?" Setelah mendengar berbagai macam jawaban yang intinya menjawab "tidak untuk pacaran" maka semakin besar tanda tanya di kepala saya. Lalu untuk apa?? Untuk menjadiakan anda berhak mencemburui orang tersebut dengan alasan anda menyukainya? Untuk membuat anda memilik harapan bahwa dia akan memperthatikan anda? Membuat anda merasa wajar merindukannya? Memberikan anda kesempatan untuk menyapanya dengan senyuman? Membuat ada berani mengiriminya sms atau hadiah?

Tentu hal-hal ini tidak masuk akal saya. Begitu saya sampaikan, tentu saja yang saya terima adalah wajah-wajah kurang bahagia, serba salah. dll. Menurut saya jika anda ingin menyapanya, ya sapa saja. Jika anda ingin mengiriminya sms, ya kirim saja, jika memang ada hal yang penting! Jika anda ingin menghadiahinya sesuatu, ya hadiahi saja seperti anda menghadiahi teman-teman anda lainnya dengan oleh-oleh dari kampung halaman. Tidak perlu toh sebelumnya anda mengatakan cinta.

"Tapi, nanti dia tidak tau perasaan saya." Kalau anda berbuat sesuatu agar ia tahu perasaan anda, sama saja anda mengatakan cinta. Hadeh, repot. Kalau menurut saya, try to became ikhlas, melakukan sesuatu karena penting, karena kita memang melakukan hal tersebut sehari-hari, dan lainya. tidak perlu melakukan hal-hal 'unik' dan spesial hanya karena dia seseorang yg kita sukai. Nanti sakit kepala sendiri. Belum jadi apa-apa (sekedar orang yang disuka) sudah bikin sakit kepala.

Saya ingat, dosen saya pernah berkata "Hidup ini adalah pilihan". Up to you! Mau dibawa kemana hidup anda. Well, tentunya akhirul kalam, jangan lupa, anda akan bertanggung jawab terhadap apa yang anda lakukan di dunia.

Saya bukan orang yag sangat alim, yang terbebas dari dosa dan tau segala hal. Tapi, setidaknya hal yang bisa ditinggalkan, sebaiknya ditinggalkan. Dalam kategori ini saya jelas lebih memilih berteman saja. Masih banyak hal-hal yang membuat dosa saya menggunung. Saya sedang tidak ingin menambah-nambah gunungan dosa saya. 

Satu hal yang pasti (menurut saya), lelaki yang serius dan bertanggung jawab serta layak untuk dipertimbangkan adalah laki-laki yang datang dengan baik-baik dan melamar dengan cara yang baik. Baru deh, worth to be considered as serious as you can. Sampe galau-galau juga ngak masalah. Sisanya anggap aja kentut, bau dan suaranya memang menyengat dan menarik perhatian, tapi isinya penyakit dan harusnya bikin orang lari menjauh.... :p

Sekian!

*Salam Kentut.....#Eh!

4 comments:

umay said...

kalo kakak adalah bang juza, kami udah dari zaman zaman dari pertama kali masuk kuliah udah suka dan jadi secret admirernya kakak..
sayangnya cinta kita hanya dibatasi oleh jenis kelamin ya kak..
AHAHAHAHAHA
i'm so sorry ya bang, eh kak.. jangan sesak eek bacanya..
xD

*adib maafkan sayaaa~~

Yotsuba said...

Huaahahhahaha.....han ek ta khem si umay ini. kk aduin ke adib ya, si umay selingkuh sama bang juza....:v

*btw: makasih udah berniat jd secret admirer kk.
*kk jg jatuh cinta sama masakan adek (bang juza mode on) :p

umay said...

"*ehem*kemudian berdo'a semoga adib ga baca komenam berbisa ini"

aaaawwhh.. so wawawa deh..
anyhow kami udah coba resep abru dari rahma, dan kami juga berimprovisasi dengan menambahkan mie..
hehe.. nanti kapan kami ada masak dan ada kuliah kami bawa k kampus, kasi rasa gitu buat kk sama rahma..
hehe

cuuuss~~
xD

Yotsuba said...

wuaaaa.....siiiiiip.....waiting the chef special menu....^^

Post a Comment

Arigatou.. Visit Again Yaa... ~