Hei...Hei...Hei... Assalamu'alaikum...^_^
Alhamdulillah liburan semester kali ini ammmaaat menyenangkan. Pasalnya saya bisa berlibur ke Sabang dengan teman-teman menggila Les Bahasa Jepang. Kenapa disebut teman-teman menggila Les Bahasa Jepang? Baca Disini. Sebenarnya ini kali ke dua saya ke Sabang, yang pertama pas saya kelas enam MIN, tapi lupa daerah Sabang dan nggak banyak jalan-jalan, hehehe.
Kali ini kami ke Sabang dalam rangka liburan yang telah amat sangat lama dinanti tapi perginya amat sangat tidak direncanakan. Hhehehe. Aneh? Memang. Awalnya kami memang berniat ke Sabang jauh-jauh bulan sebelumnya. Tapi karena k'Mutia dan k'Irma kerja, Oya dan Saya kuliah, dan k'Anggun sibuk dengan bisnisnya, jadilah ngak jadi-jadi dan tertunda. Alhamdulillah pas suatu ketika...yaitu tgl. 20-21 Januari 2011 k'Irma ada tugas kerja ke Sabang, dan disaat yang sama saya dan Oya libur kuliah dan k'Anggun baru aja dapat order besar, tapi sayangnya k'Mutia tidak libur dan Cuex tidak diizinkan sama ortunya sedangkan k'Rahmi sudah pindah. Jadilah, Bismillah, kami berangkat berempat saja.
Kami memilih kapal cepat sebagai alat transportasi menuju Sabang. k'Irma berangkat dengan kapal pagi karena tugas, sedangkan saya, Oya n k'Anggun berangkat kapal sore. Masalah kapal, sebenarnya ada dua alternatif:
1. kapal lambat (perjalanan selama 2 jam)
- kelas ekonomi sekitar Rp 18.000 (untuk dewasa)
- kelas eksekutif sekitar Rp 36.000 (untuk dewasa)
Ada tiket untuk anak-anak juga dengan harga yang lebih murah dan di antara kelas ekonomi n kelas eksekutif, juga ada kelas bisnis n kelas apa gitu saya lupa dengan kisaran harga antara dua kelas tersebut. Juga ada harga tiket untuk kendaraan jika anda ingin membawa kendaraan. tapi saya lupa kisaran harganya.
2. kapal cepat (perjalanan selama 45 menit)
- kelas ekonomi sekitar Rp 55.000
- kelas bisnis ber-AC sekitar Rp 65.000
- kelas eksekutif ber-AC sekitar Rp 80.000
Dengan kapal cepat anda tidak bisa membawa kendaraan pribadi.
Kapal cepat dan kapal lambat dalam sehari beroperasi sebanyak 2 kali (pagi dan siang/sore). tergantung kapal cepat/ kapal lambat dan tegantung dari Banda Aceh-Sabang atau Sabang-Banda Aceh. Informasi lebih lanju silahkan mengunjungi pelabuhan Ulee Lhee. Oiya, jangan lupa di tempat beli tike minta tourism map (kami dapat yg dari toko Piyoh) bagus n berguna banget nih benda, walau kecil.
Kami saat di pelabuhan sebelum berangkat. Ada bule baik hati yang mau fotoin.
Sebenarnya kami ingin menghemat biaya transport dengan memilih kapal lambat n menikmati perjalanan, hanya saja mengingat kondisi mabuk laut yang akan terjadi pada kami bertiga maka kami memilih untuk tidak ambil resiko tumbang sebelum berlibur. Hihihi. Ketika kami naik kapal cepat kami makan chitato family pack bertiga dan pas chitatonya habis, eh tau-tau sudah sampai Sabang, cepat kan. Hehehe...gak bermaksud iklan, cuma kami shock aja kok bisa cepat banget.
Bagi anda yang ingin berlibur ke Sabang dan menderita mabuk laut yang parah, sebaiknya naik kapal cepat. Selain itu, saya pribadi lebih suka di bagian belakang atas yang langsung bisa melihat laut (kalau mau bagian belakang sebaiknya lebih cepat masuk ke kapal dan ambil tempat strategis, soalnya biasa rame yang mau di atas bagian belakang ini, jadi bangku yang cuma dikit bakal jadi rebutan, atau anda suka berdiri juga oke. Tapi kalo anda berangkat siang hari agak panas. Jadi siapkan sunblock.
Sesampai di sana akan banyak angkutan umum (L 300) yang bersedia ngantarin kalian ke tempat penginapan, kalo masih belum punya target pak supirnya juga bisa dimintai tolong memberikan alternatif (kasi tau berapa harga hotel/penginapan yang kita mau n apakah mau di kota atau di dekat laut). Biasanya ongkos mobilnya sekitar Rp 15.000 tapi jika kalian milih penginapan yang jauh mungkin bisa lebih mahal dikit.
Kebetulan k'Anggun punya kenalan yang tinggal di Sabang, jadi saat itu kami udah ada mobil yang bakal kami sewa untuk liburan kami. Tetap dijemput ke pelabuhan Balohan dengan mobil si Bapak. Alhamdulillah kami diantar ke penginapan (harganya cuma Rp 10.000, soalnya kami bakal sewa mobil'a untuk beberapa hari).
Masalah mobil, kami memang tidak membawa kendaraan pribadi, selain nggak tau jalan daerah sabang dan memang tidak memungkinkan. Jadi dari kenalan k'Anggun kami ditawari mobil sewa. Kisaran harganya 400-500rb perhari. Kalau 400rb mobilnya lumayan tapi gak sebagus yang 500rb (pake AC). Itu hanya harinya saja, jika mau jalan-jalan malam maka ada tambahan biaya. Saya sarankan untuk memastikan kendaraan sebelum anda berangkat, kalau punya kenalan lebih mudah meminta bantuan booking mobilnnya. Tapi jika tidak, cari mobil setelah sampai disana juga bisa. Perlu diperhatikan bahwa disana tidak ada kendaraan umum seperti labi-labi, sudako, dll. Yang ada hanya L300 yang merupakan kendaraan umum yang beroperasi jika ada kapal masuk. Selebihnya mereka memakai sistem sewa. Mobil L300 ini nyaman ditumpangi untuk 9-10 orang, jadi jika kalian mau irit carilah teman sebanyak itu untuk sama-sama ke Sabang. Kalau kurang dari itu maka patung-patungan harga mobilnya jadi lebih besar per orangnya.
Alhamdulillah kami dapat bapak supir yang amat sangat baik. Hehehe...kami sewa mobil seharga 400rb perhari dan kami dapat bonus jalan-jalan malam hari tanpa biaya tambahan. Kata si bapak sih karena memang lagi tidak begitu ramai tamu alias pengunjung kota Sabang. Selain itu, si Bapak juga sabar banget, kalau kami mau ke suatu tempat maka si bapak akan mutar-mutar dulu daerah itu biar kami bisa liat semua n milih yang mana mau disinggahi (biasanya sih tempat makan n belanja). Selalu saat belanja dibawa ke tempat yang murah dan bagus (kebutuhan sehari-hari n oleh-oleh). Kalau masalah jalan-jalan, kami mengambil panduan tourism map yang kami minta di pelabuhan Ulee Lhee. Kami tinggal tunjuk peta mau ke mana, maka kami akan diantar oleh si bapak. Karena perjalanannya jauh sewaktu jalan-jalan, bagi yang mabuk kendaraan darat disarankan minum obat anti muntah. Kalau tidak gak bakal seru deh jalan-jalannya.
Masalah penginapan Alhamdulillah kami dapat yang bagus dengan harga yang cukup lumayan. Kami menginap di daerah Tapak Gajah dan nama penginapannya juga Tapak Gajah, permalam 125rb (ber-AC, TV, 2 single Bed). Yang saya suka dari penginapan ini selain bersih adalah rasa kekeluargaannya n moto nya bagus banget, "Bisnis Sambil Beramal". Selain dekat dengan kota juga dekat dengan laut. Malah bapak pemilik penginapannya meminta kami tuk menganggap'a sebagai bapak angkat. Keren deh pokok'a.
Kami di depan penginapan
Pemandangan dari atas penginapan (kami menginap di lantai 2 penginapan yang berbentuk ruko ini)
Nah kalau masalah belanja, snack (agak mahalan dikiiiiit dari Banda Aceh, nggak banyak kok), oleh-oleh (tergantung oleh-oleh, kalau makanan, kue n dodol khas Sabang jelas di Sabang lebih murah, kalau mau belanja aksesoris tergantung tempat, rajin-rajinlah jalan-jalan, ada yang murah ada yang mahal). Lebih baik tanya sama si Bapak supir kisaran harga oleh-oleh, khususnya makanan atau baju. Kalau masalah makanan, yang mahal itu daging (baik ayam maupun sapi), ikan lebih murah.
Kami di Sabang dari kamis sore hingga siang minggu. dan jalan-jalan ke tempat wisatanya makan waktu dua hari. Karena hari pertama jalan-jalan kami adalah hari jum'at, maka kami memilih tempat-tempat yang lebih dekat ke penginapan. Rutenya adalah sebagai berikut:
Jum'at pagi:
- Japaness Fortress (Benteng peninggalan jepang)
Benteng yang paling atas
Benteng bagian bawah melewati jalan memutar
Pemandangan dari sana bagus sekali. Tebing'a tinggi sekaliii n pemandangannya luar biasa indah
- Anoi Itam Beach (pantai pasir hitam)
Pantainya indah
Pasirnya hitam sangat
Hitam Berkilau (kami bawa pulang lho...Hihihi)
- Sumur Tiga Beach (Pantai Sumur Tiga)
Pantainya indah dan bersih sekali, tidak banyak karang, cocok untuk mandi laut
Di sepanjang pantai ada 3 sumur seperti ini, jaraknya agak berjauhan
Pemandangan di dekat Cottage Fredy's. Masih daerah sumur 3. Kami numpang foto, Hihihi
- Taman Ria Sabang
Tamannya bagus terutama buat foto-foto.
- Taman Dekat Taman Ria
Pemandangannya bagus banget, bisa melihat pemandangan kota dan laut
- Supermarket
Tempatnya luas, bentuknya menyerupai gudang yang dindingnya terbuat dari seng tebal.
Itu semua habis dikunjungi selama setengah hari jum'at, karena udah waktu jum'at maka kami beli nasi dan kembali ke penginapan. Sengaja saya jelaskan secara mendetail karena saat kami mau kesabang kami sedikit susah mendapatkan informasi komplit, jadinya dari si A sepotong, dari si B sepotong. Semoga post ini membantu kalian semua yang hendak atau berniat jalan-jalan ke Sabang. Mari ikut meriahkan visit Aceh Year 2011...
Cerita jalan-jalan habis jum'at kita lanjutin di Part 2 yaaa. See You...^_^
8 comments:
keren!
ditunggu part 2 nya ya ;)
makasih....oke....^_^
sabang emang keren!
pingin kesabang lagi jadinya:(
betool...pingin balek lagiii....>.<
aduh pengen lagi ^_^
b'aneuk....yoook lagiii....^_^
Yaaaah...kok ga ke Piyoh?? :( Kawaisho ne...
kita ada ke piyoh....sovenir'a bagus2....hehhe
Post a Comment