Assalamu'alaikum......Smoga kita semua diberi kesehatan untuk tetap dapat beraktivitas dan beribadah kepada Allah. Amiiin.
"AAAAggghhhh......HAhahhahaha....."
Kira-kira beginilah jerit saya yang diikuti tawa yang ditujukan pada diri sendiri. Kemarin saya telah membuat sebuah masakan yang sengaja dimasak menjadi gosong. Dan saya amat merasa bersalah.
Adalah beberapa hari yang lalu saya bilang kepada mamak saya, bahwa saya pingin makan "sie reboh". Makanan ini adalah makanan khas Aceh Besar yang tidak pernah dimasak di dalam keluarga kami yang Aceh Pidie. Sayalah orang pertama yang memasak makanan ini setelah jatuh hati akibat mencicipinya di rumah teman. Jadi, jika ada daging di hari meugang atau lebaran, mamak saya akan menyisihkan sejumlah daging untuk saya masak sie reboh. Tidak banyak, karena yang makan cuma saya seorang, yang lain tidak doyan karena saya buatnya versi ektra pedas. Hahahha.
Setelah saya bilang saya pingin sie reboh, mamak saya membelikan daging untuk saya masak, setelah dimasak, masakan ini harus sering-sering dipanaskan beberapa hari, baru rasanya benar-benar enak dan pas untuk dinikmati. Setelah beberapa hari saya memanaskannya, tapi karena tak sabar saya sudah menghabiskan setengahnya. Suatu hari, tepatnya kemarin, saya memanaskannya lagi, karena mengingat masi lama, maka saya menyambi melakukan hal lain. Daaaan, terjadilah peristiwa gosong yang parah, karena saya Lupaaa!!!
Satu rumah berubah bau gosong, Daging sie reboh bagian atas yang masih bisa diselamatkan saya sisihkan, dan yang gosong terpaksa saya masukkan tong sampah. Hikss. Saya merasa amat bersalah, makanan yang dagingnya mahal, sengaja dibelikan karena saya pingin, sengaja saya masak dan bersabar berhari-hari (walau udah habis setengah) akhirnya harus berakhir di tong sampah. Masih banyak orang yang kelaparan di luar sana. Astagfirullah.....Hiksss.....T.T
Sebenarnya, dalam persoalan masak memasak dan memanaskan makanan, mamak saya selalu berpesan jangan ditinggal. Karena trek record saya yang amat sering menggosongkan makanan membuat saya masuk black list mamak saya. Hahahaha.
Saya selalu sebisa mungkin untuk tidak meninggalkan, tapi kalau lama sekali harus menunggu saya biasanya akan sambil melakukan sesuatu. Jika sudah begini, maka dimulailah mala petaka. Ayah saya lebih khawatir kepada masalah bahayanya masakan gosong karena dapat terjadi kebakaran. Hiks
Beginilah saya, susah sekali disuruh menunggu, saya terlalu asik dengan banyak hal selagi menunggu, hingga akhirnya lupa apa yang sedang ditunggu. Suatu hari karena tidak ingin membuat makanan rugi, akhirnya saya membuat alarm, agar setiap 5 menit saya mengecek masakan yang sedang saya tunggu. Hahhaha. Seharusnya saya selalu melakukan ini ya. Yosh Baiklaaaah.
Di lain waktu, saat menunggu teman yang sangking lamanya datang, saya menyambil dengan pergi ke tempat lain daripada menunggu tanpa bisa berbuat apa-apa, sangking asik sendiri melakukan hal lain, akhirnya saya malah tidak menunggu, saya lupa. Begitu sadar, saya merasa bersalah dan langsung mengabari si kawan, bahwa saya sambil menunggu lupa dan sedang di tempat lain mengerjakan sesuatu. Si kawan malah santai bilang, dia masih di rumah. Oalaaah.
Menunggu mungkin merupakan hal yang membosankan, tapi jika menunggu itu diisi dengan sesuatu yang berguna dan bermanfaat insyaAllah tidak akan bosan. Begitu keyakinan saya. Hal ini berlaku untuk banyak hal, kecuali masak memasak yang menunggu merupakan proses yang harus dilewati dengan sabar tanpa boleh lengah. Hahahahha.
Saya sedikit terpukul dengan peristiwa gosong kali ini, semoga bisa menjadi pelajaran buat saya dan membuat saya lebih sabar menunggu. Amiiin
*Salam Gosong.....-_-"
Photo: zazzle.de and CartoonStock.com
0 comments:
Post a Comment