Showing posts with label Thought. Show all posts
Showing posts with label Thought. Show all posts

Wednesday, April 1, 2015

Far Away ~ Simon Adams

Beberapa waktu lalu, Line menshare sebuah id baru, yaitu Line Story. Jadilah saya Add id baru tersebut. Ternyata setelah di Add ada abang ganteng Nicholas Saputra dan kakak cantik Mariana Renata yang main drama mini line singkat. Jadi tiap hari kamis kita dikirimkan link video youtube mini drama ini. Daaaan.......suatu hari OST pertamanya muncul, judulnya Far Away penyanyinya Simon Adams. I love this song. Lagunya enak didengar dan setelah ngeh dengan liriknya dan ngeliat videonya yang berlatar Paris jadi teringat seseorang ding. Hahaha, you know who you are aja lah ya. Hohohoho.

Here we go.....langsung aja menuju video lagu yang keren itu ya. ^0^




Selamat menikmati....


*Salam Abang Nic.... #Eh

Sunday, March 29, 2015

Ini Dan Itu Maka.....

Ini dan itu maka Wawawa......Hahahaha

Wawawa moment adalah momen dimana saat saya sedang membaca sebuah tulisan, lalu kemudian secara tiba-tiba ilmu discourse analysis dan ilmu psychology keluar barengan, hasilnya adalah pura-pura gila aja. Hahahaha. A simple post that should make me smile brightly turn into a complicated writing. Tulisan ini malah membuat saya jadi tertawa terbahak dan berkerut-kerut kening tidak karuan. Hingga akhirnya saya memutuskan "Wawawa" alias pura-pura gila dan ngak paham untuk bisa tersenyum panjang kalau ingat post yang satu itu.

Gara-gara kejadian kali ini, saya jadi teringat petuah dosen penguji sidang skripsi saya. Tepat setelah selesai sidang skripsi, si ibu bilang pada saya, "Juza, setelah ini rencananya apa?" Saya menjawab beberapa hal yang ada dalam pikiran saya, tentunya tentang rencana masa depan saya. Kemudian si Ibu mengeluarkan pernyataan yang membuat saya dan teman-teman yang menunggu saya di luar ruangan sidang terkejut. "Anak Psikologi bagusnya menikah sebelum mengambil S2", begitu kata si Ibu, Kami kontan bertanya, lho, kenapa? Ibu penguji saya menjelaskan karena kalau sudah S2, tambah banyak ilmu psikologinya, semakin banyak juga hal yang nantinya jadi pertimbangan. Karena keliatan calonnya begini dan begitu. Sontak kami ber Oo ria dan tertawa bersama-sama.

Benar saja, kalau sekarang baru S1 Psikologi, ditambah ilmu discouse dari perkuliahan saya di Bahasa Inggris bisa membuat hal sepele seperti membaca aja jadi complicated, belum lagi hal-hal lainnya. Well, tapi apapun itu, kembali lagi ke diri masing-masing. Semoga saya dijauhkan dari sikap-sikap menghakimi, sok tau dan sok paham yang biasanya kerap menyerang para individu yang berkecimpung di dunia Psikologi. Amiiin XD

*Salam Psikoogi.....^-^

Saturday, February 28, 2015

Tertunai Tanpa Kata

Sebuah janji,
Jika diiringi niat tulus, jujur dan benar
Tidak akan ingkar
Bagaimanapun jalannya
Tertunai, InsyaAllah
Walau tanpa kata

Kuning yang mempesona, 28 Feb 2015

Thursday, February 26, 2015

Membahagiakan Orang tua

"Selagi masih singel, puas-puaskan dengan orang tua, bahagiakan mereka, sebelum berkeluarga!!!"

Kalimat ini terbaca oleh saya, ditulis oleh seorang yang tidak saya kenal di komen facebook salah satu teman facebook saya. membuat saya tercenung dan teringat beberapa cerita, kejadian dan kabar-kabar. Well, dari cerita dan kabar-kabar yang saya dengar, maka wajar sekali seorang bapak-bapakyang sudah berkeluarga menulis komen di atas di sebuah status anak muda yang masi single.

Beberapa waktu lalu, saya ikut seminar "Menikah Itu Indah" yang diisi oleh Ustadz. Mohammad Fauzil Adhim. Walaupun judulnya seperti tertera di spanduk seminar tapi isi nya tidak tepat seperti apa yang tertulis. Namun acara itu adalah acara keren yang betul-betul membuat saya ber O O ria, soalnya banyak sekali tauladan yang bisa saya ambil dari kisah-kisah sahabat dan sahabiyah yang selama ini cuma saya baca dan saya pahami dari sisi sebuah cerita sahabat, padahal ternyata dari segi yang lain juga dapat diambil sebagai contoh yang membuat saya, ber lho? Eh Iya, Waaah ria sepanjang seminar. Ya, begitulah kira-kira eskpresi saya saat bagaimana kisah Asiah, Maryam, Khadijah dan Fatimah diambil hikmahnya dari sisi keperempuanan, pernikahan dan keluarga.

Back to the topic, salah satu peserta seminar bertanya, "Bagaimana kalau kita menunda menikah karena ingin membahagiakan orang tua terlebih dahulu?". Maka setelah pertanyaan dilontarkan Ust. menjawab dengan sebuah pertanyaan baru, "Apakah anda semua disini ingin membahagiakan orang tua dulu baru menikah?" sebagian menjawab 'iya' dan sebagian menjawab 'tidak' termasuk saya. Kemudian jawaban dari ust. memang klik sekali dengan jalan pikran saya. Bahwa, membahagiakan orang tua itu bukan hanya dulu, sekarang dan sebelum menikah, tapi selamanya, sepanjang hidupnya dan hidup kita. Terus menerus, tidak putus.




Hanya saja, mungkin cara membahagiakannya jadi sedikit berbeda. Misalnya selama ini tinggal bersama orang tua, setelah menikah tidak, tapi bagaimana diusahakan di waktu tertentu kita tetap punya quality time bersama orang tua, tidak perlu sering jika memang jauh dan tidak memungkinkan. tapi yang penting itu kualitas kebersamaannya. Jika biasanya memberikan sebagian atau seluruh gajinya dengan orang tua, maka dikomunikasikan, otomatis orang tua akan mengerti, namun jangan serta merta dan meninggalkan celeng kosong. Walau tidak memberikan secara penuh, karena sekarang berkeluarga, berikan semampunya yang memang sebaiknya dianggarkan atau diberikan dalam bentuk barang, makanan atau hal-hal kesukaan orang tua. Atau hal-hal lain, silahkan saja dimodifikasi sepintar dan sebaik mungkin. Namun, pesan ust. jangan menceritakan sebuah kabar atau berita yang tidak baik kepada keluarga, silahkan diselesaikan sebisa mungkin tanpa melibatkan keluarga, kecuali jika memang tidak bisa lagi dihindarkan. Karena jika seorang anak sedih, bermasalah, pusing, maka orang tua pasti juga ikut kepikiran. Kan kasian, udah diurus dari kecil, masak iya udah gede pun masalah kecil yang kita punya harus diurusin orang tua juga. Belajarlah bersama-sama pasangan menyelesaikan masalah dengan komunikasi yang baik. Bahkan, perkataan yang baik pada orang tua saja bisa membuat orang tua senang, jadi tidak melulu dalam bentuk finansial, untuk apa finansial yang dikirimkan ke orang tua banyak, namun tidak pernah ada saat orang tua sakit, selalu ketus, suka membantah, nah jadi mari menjadi pribadi yang membahagikan orang tua kapan pun, walaupun setelah menikah.

Ya, begitulah kira-kira isi jawaban dari sebuah pertanyaan yang dilontarkan dan menurut saya sekaligus menjawab keheranan saya atas komen fb di atas. terlihat mudah dikatakan tapi sepertinya akan sulit dipraktekkan, Hahaha. Tapi dimana ada kemauan yang kuat, keikhlasan dan ilmu, insyaAllah dengan terus belajar dan mencoba tanpa lelah, insyaAllah akan bisa membahagiakan orang tua ya, kapanpun dimanapun. Amiiin.

*Salam Anak Meutuah...^_~



Photo: jenniferrasmussen.myadventures.org

Queen Cafe = Queen Service

Assalamu'alaikum pembaca meutuah**

Setelah sekian lama tidak menulis di blog ini, lebih dari satu semester, huhuhu.
Tapi saya kembali menulis dengan kabar gembiraaaa. Saya sudah wisuda, Alhamdulillah. Sah nambah 3 huruf satu titik dan satu koma di belakang nama, Yuhuuuy!!
By the way, nanti deh kapan-kapan saya nulis tentang hari bahagia itu, kali ini saya akan bercerita tentang hari bahagia lainnya.

Kemarin itu saya dan beberapa temen yang sedang semangat belajar bareng, kita belajar TOEFL untuk nambah-nambah dijid di angka yg tertera di sertifikat PBT nantinya. Nah, saya yang men-skip makan siang karena harus membereskan sesuatu, mulai lapaaaar setengah mati. Setelah buru-buru dari kampus kemudian belajar bareng, saya benar-benar keroncongan. Terus temen yang baik hatinya, nanyain apa mau ditemenin makan? Saya pun dengan senang hati mengiyakan. Saya dan teman saya ini, Lia, memang sering hunting tempat dan makanan enak bareng. Jadilah Lia menawarkan opsi-opsi tempat makan yang belum pernah kita coba. Alhasil, pergilah kami ke jalan Batoh Baru yang disitu dibuka sebuah cafe baru. Nama tempatnya Queen Cafe, dari luar tempatnya cantik, minimalis, romantis dan sepiiiiii banget. Kita mulai bingung ini tempat buka atau ngak sih. Akhirnya kita memutuskan masuk ke toko sebelah yang begitu menggoda, Informa!! you know lah ya, kalau udah masuk sini, air liuuur mulai menganak sungai, mupeeeeng, Uhuk *keselek liur (Maap ya jorok..:p)

Setelah mengelilingi informa yang terdiri dari 3 lantai dari 5 pintu toko, kebayang ya mutar-mutarnya, kita akhirnya masuk ke Queen Cafe, dari pertama masuk, pelayannya udah nyamperin kita dan bukain pintu masuk. Karena kosoooong melompong, kita milih meja suka-suka hati, akhirnya kita duduk dekat pintu kaca biar terang. Pelayannya ngantarin menu, setelah nanya-nanya dan pilih-pilih akhirnya kita pesan Beef Lasagna dan Cheese Cake plus Cappucino dingin.

Sambil nunggu makanan, kita ditemani dengan lagu-lagu asik yang rata-rata favorit saya, kita berdua ngobrol dan poto-poto. Table set yang udah tersedia itu cantik dan rapi, serba putih. terus pelayannya mindahin set makanan yang ngak kepake buat nantinya diletakkan makanan kita.

Saat makanan datang, kita bahagia banget, lapar soalnya. Tapi lapar tidak menghalangi saya yang hobi poto makanan, selesai poto-poto kita mulai nyicip. Makanannya enaaak. Dengan harga yang ditawarkan, porsi yang ada itu cukup besar dan mengenyangkan. Beef Lasagnanya berasa home made banget, ngak banyak penyedap dan bumbu instant cuma minus mozarela aja. Cheese cakenya itu yang paling oke yang pernah saya makan. Bayangin aja, saya yang ngak suka keju tapi suka dengan cheese cakenya. Wew.



Karena kami berdua satu-satunya custumer disitu, dari mulai kami duduk hingga mau magrib kami pulang, jadi berasa bingung ini makan siang atau super sweet date berdua sih.  Hahaha. Karena udah kayak specially booked satu tempat gitu, terus pelayannya sigap banget. Saat matahari menyerang tepat duduk kita, terus langsung aja pelayannya menawarkan pintunya ditutup setengah biar ngak panas, terus saat kita selesai, pelayannya juga sigap banget mindahin piring, sedok dan gelas biar kita berdua nyaman ngobrol di situ lama-lama tanpa gangguan piring kotor. Saat saya hendak minta saos tambahan, baru noleh aja, pelayannya udah nyadar kalau kita butuh sesuatu dan nyamperin kita dengan sopan nanyain kita minta apa. Waaah, pokoknya feel like a queen banget berada di Queen Cafe.

Saya pribadi sih senang-senang aja, cafe itu tetep sepi biar kita bisa ngedate sering-sering, cuma ya kasian juga, tempatnya dan makannya enak plus pelayanannya bagus gitu sepi pengunjung. Hehehe.

Jadi Queen Cafe, bisa jadi salah satu alternatif tempat makan yang asik.

*Salam Makan ^_~



**Meutuah = Baik budi (Bahasa Aceh)

Wednesday, July 9, 2014

Cintaku Pada Skripsi Berat di Ongkos

Assalamu'alaikum.......
Selamat menjalankan Ibadah Puasa Bagi Umat Muslim Seluruh Dunia....^_^

Adalah beberapa malam yang lalu menjadi malam yang penuh berkah. Taraweh mulai mewarnai kesibukan malam semua umat muslim.

Kalau bagi saya pribadi, awal puasa saya usahakan taraweh di musalla komplek. Tengah puasa biasa diisi di luar karena agenda buka bersama, dan sepuluh terakhir diagendakan di mesjid Oman yang dirindukan. Taraweh di musalla dekat rumah merupakan salah satu ajang silaturrahim luar biasa dengan para tetangga dan teman-teman masa kecil yang terpisah oleh kesibukan, padahal rumah hanya berbatas beton. Agenda Buka bersama juga ajang silaturrahim dengan teman-teman yang sudah lama tidak berjumpa dan teman-teman sekarang bersama yang segera pulang kampung, mengukir kebersamaan di bulan suci. Sepuluh terakhir menjadi ajang berjumpa individu-individu baru yang menjadi penyemangat luar biasa.

Kemaren pas 10 pertama, teman saya nanya "Dek Lia gimana? Udah skripsi? Kapan sidang?"
Saya pun menjawab, "InsyaAllah segera, ini mau penelitian, nanti kami minta bantu ya, ehhehe"
"Lho, dek lia kok biasa aja ditanya skripsi, kalau orang lain marah dia"
"Hahaha, Sangking banyaknya yang tanya", Jawab saya sambil tertawa. (Padahal masa2 marah saya sudah berlalu)

Memang luar biasa, perjalanan skripsi di Psikologi itu sesuatu banget. Diakui, teruji dan terbukti.
Mulai dari prosesnya yang panjang, komplit dan detail hingga mengeuarkan banyak waktu, uang, kertas, tenaga, dan air mata. (Ngak lebay, beneran, tanya deh anak-anak Psikologi Unsyiah).

Ini saat-saat menggila saya yang daftar seminar dan teman saya yang daftar sidang

Kira-kira (hanya sebagai gambaran untuk yang berniat kuliah di Psikologi Unsyiah) begini tahapnya:

Tuesday, June 24, 2014

Patah Hati






Ternyata begini patah hati
Inginnya biasa saja, tapi tidak bisa 
Pertanyaanku adalah.... 
Mengapa harus mengucap selamat tinggal dengan cara yang begitu indah 
Hijau, warna yang begitu kucintai. 


*Salam Galau






Photo: supamadi.net

Monday, June 16, 2014

Pertemuan

Tanpa canggung
Jelas dan pasti
Tegas
Melambai tangan
Senyum merekah
Menanti untuk ku sambut

Refleks,
Senyumku merekah
Menyebut namamu tak bersuara
Dan membalas lambaianmu
Seperti terhipnotis
Sesuatu yang tak bisa terjelaskan

Bahagia saat berjumpa
Berbekas dalam setelah berpisah
Terkenang indah dalam ingatan

Mengenalmu
Kebaikan, keramahan dan kesederhanaanmu
Membuatku yakin
'Ya' jawabku
Untuk tanyamu yang belum terucap

Friday, June 13, 2014

Traveling dan Belajar

Assalamu'alaikum minna san.....^_^

Kali ini saya tertarik buat nulis sebuah post tentang traveling. Saya orang yang senang traveling, walau belum bisa dikatakan traveler, backpacker, dan sejenisnya. Soalnya jari tangan sebelah belum habis buat menghitung daerah atau negara yang saya kunjungi. Apapun itu, saya cinta traveling.

Salah satu daerah yang sangat ingin saya kunjungi di Aceh adalah Takengon.
Salah dua daerah yang sangat ingin saya kunjungi di Indonesia adalah Bali dan Papua.
Salah satu negara yang sangat ingin saya kunjungi di Dunia adalah Jepang.
Kalau Mekkah dan Madinah, itu destinasi wajib yang harus dipersiapkan mulai dari sekarang.

Tentu anda punya list masing-masing untuk yang namanya tempat yang ingin dikunjungi. Mari ngelist!!

Dari pengalaman sekuprit mengunjungi tempat-tempat yang cukup dihitung dengan jari sebelah tangan, saya belajar satu hal. Tujuan dari traveling adalah menjadi bijaksana. Belajar sebanyak-banyaknya dari tempat yang saya kunjungi, sekecil dan sebesar apapun itu. Seperti mengecek prakiraan cuaca sebelum bepergian, sehingga dapat menyesuaikan jenis pakaian yang cocok, jumlah air yang dibawa, perlengkapan hujan, seperti payung, dkk, dan hal-hal lainnya. Terkait cuaca ini, saya belajar satu hal, orang-orang di luar tempat saya tinggal, tidak segan-segan menenteng payung, jas hujan atau pun botol minum kemana-mana. Hal ini sangat biasa terlihat dimana-mana, baik di Malaysia maupun di Korea.

Saat berada di Kuala Lumpur beberapa tahun lalu, saya ingat teman saya menjadi sering menggunakan headset agar terlihat sama keren dengan penduduk KL. Sedangkan di Korea, telah ada himbauan atau aturan untuk menggunakan headset di tempat umum agar tidak mengganggu orang lain. Jadilah anda akan melihat orang menggunakan headset dimana-mana terutama di ruang-ruang publik. Bukan hanya sekedar ingin terlihat keren, ternyata memang ada manfaatnya. Kalau di KL, saya kurang tahu apakah sama himbauannya atau tidak, tapi kebanyakan penduduknya juga menggunakan headset saat berada di ruang publik. Jadi, sebelum meniru-niru ada baiknya sekalian tahu manfaatnya apa.

Ngomong-ngomong masalah keren, saat di monorel atau subway, orang-orang banyak yang sibuk dengan HP nya, tentunya HP nya kebanyakan berteknologi canggih dan keluaran terbaru yang bikin ngiler. Didukung cowok-cewek korea yang cakep-cakep. Sempurnalah sudah menjadi sumber keirian. Tapi satu hal yang membuat saya takjub adalah, setelah tampil keren setengah mati begitu, mereka tetap dengan santai menenteng payung atau botol minum. Kalau dari hasil wawancara singkat saya dengan beberapa teman di Banda Aceh, mereka malu dan ribet bawa-bawa payung, menggunakan mantel hujan dan nentengin botol minum. Saya tidak habis pikir, kenapa musti malu ya? Any idea? Apakah harus rela basah demi malu menggunakan payung dan mantel? Kalau yang basah cuma pakaian, ya mungkin masih oke, tapi kalau yang basah itu buku, laptop, HP, dll? Apa kabar jadinya? Lalu apakah lebih baik haus atau beli minuman padahal bisa bawa minum sendiri? Saya saja yang sudah bawa minum harus beli minum lagi karena kurang. Hehehe *ukuran botol saya sepertinya harus diupgrade.

Di lain waktu, seorang ibu Jepang yang tinggal di Banda Aceh, di siang terik yang membahana, dengan santai menggunakan payung menjemput anaknya pulang dari TK yang hanya 200 meter dari rumahnya. Jadi, kenapa musti berpanas-panas ria jika bisa menggunakan payung atau membawa kipas?
Dengan berpanas-panas ria, malah ujung-ujungnya kita ngomel panas lah, marah-marah, malas keluar rumah, dll. Jadi tidak bersyukur akan nikmat matahari yang diberikan Allah. *Saya teringat dinginnya udara Seoul di suatu malam yang mematikan, dan baru sadar bahwa nikmat panas matahari di Banda Aceh begitu berharga.

Memang sesuatu baru terasa berharga saat tiada. Jadi,  apa yang ada di depan mata harus disyukuri dengan cara yang cerdas bukan? Mengapa harus malu? Mari bersyukur...^_^


*Salam payung, mantel dan botol minum.... ;D

Wednesday, May 28, 2014

Menggeleng Kepala?

Hanya sebuah tanya:

Saya "mengenal" banyak orang dalam waktu yang cukup lama, yang paling lama mungkin seumur hidup saya. Tapi masih saja ada sisi yang tidak saya kenal, masih ada sisi yang berbeda dan yang yang lainnya. Lalu kenapa bisa seorang begitu yakin hanya dengan sekian detik perjumpaan, beberapa kedip pandangan mata, sekian menit perbincangan atau berlembar-lembar membaca tulisannya?

*Salam Tidak naik pikir....meu asek ule....-__-"

*Meu aseek ulee = mendecak sambil mengelengkan kepala? (Bahasa Aceh)

Thursday, March 13, 2014

Rumah Baru (Dibersihkan) :P

Assalamu'alaikum.....^-^

Selamat dataaang di rumah YotsubaWannabe yang Baru (Dibersihkan)....:D

Jika anda melihat beberapa perubahan selama berkunjung sebelumnya, itu berarti mata anda belum rabun, anda tidak berhalusinasi dan tidak dalam keadaan bermimpi. Memang Blog sederhana ini dalam masa berbenah. Alhamdulillah sudah rampung dibuat baru (dibersihkan). *Kalau yang punya rumah tidak tiba-tiba berubah pikiran. Hehehe.

Dalam proses perubahannya, saya belajar sesuatu: 

"Apa yang saya suka belum tentu baik, indah dan bagus bagi rumah saya, mata saya dan mata pengunjung!"

Kenapa begitu? 

Karena awalnya saya ingin serba hijau (berhubung saya suka Hijau). Tapi kok jadi tidak indah di pandang mata. Kemudian saat mengecat, saya sadar saya juga suka warna Merah dan Kuning. Voila, ternyata bagus dipadankan dengan hijau. *Senaaang.

Kedua, Saya ingin serba clover atau yotsuba. Tapi ternyata background clover yang ada terlalu gelap. Saya gantilah menjadi putih polos. Gambar headernya juga saya ganti dengan gambar menara mesjid raya Baiturrahman Banda Aceh yang diambil dari taman balok warna di dekat Taman Sari. Jadilah sedikit colourfull.



Ketiga, badan post dan pinggirnya menjadi lebaaaar. Ini agar yang melihat tidak sumpek. Dulunya sih saya maksa kecil biar kelihatan background clovernya. Tenyata, meukeralep (baca: bersarang kecoa) otak saya melihatnya.

Terakhir, ide mengubah rumah ini datang dari perjalanan saya menjelajah blog orang lain yang isinya plong, cantik, simple dan takjub saat pertama melihatnya, sembuh sakit kepala. Maka dari itu, saya pikir mungkin akan lebih baik jika saya bersihkan sedikit rumah saya agar tidak bersemak belukar. Hehehe.

Memang ternyata, semua warna itu indah. Semua bentuk itu indah. Hanya saja, perlu dilihat dan ditimbang komposisinya. Kira-kira posisinya dimana, bentuknya seperti apa, ukurannya sebesar mana, dan kegunaannya untuk apa, semua perlu menjadi pertimbangan. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak serta merta mengatakan "tidak" pada hal baru, mungkin itu lebih baik, lebih menarik, dan lebih oke. So, mari lihat apa-apa yang bisa dibersihkan dan diganti....:D 



*Salam upik abu.


Tuesday, March 11, 2014

Skripshit



How is your skripsi?

Shut up!
None of your business!


Photo: www.yinandyang2011.deviantart.com

Thursday, March 6, 2014

Tuesday, March 4, 2014

Mudah move on = Tidak Setia?

How much time do you need to move on from someone?

Beberapa kejadian terjadi belakangan ini pada saya. Well, good things and bad things of course! Ada tiga kejadian dalam beberapa bulan ini yang membuat saya sadar akan sesuatu. Ternyata saya adalah orang yang sangat cepat bisa move on. Khususnya untuk human relationship, could be friendship, love, professional ties or else. Wooow. Saya sendiri terkejut. Mengingat saya orang yang sangat cinta mati semangka, yotsuba, sepeda, buku, ayunan, dll. Tidak bisa move on. Sulit sekali!



Saturday, February 22, 2014

Misspelling? Dyslexic?


Well, this is what happens to me. I usually do it. Misspelling!!

Dari dulu saya memang punya masalah dengan membaca. Saya pernah dapat nilai merah dalam pelajaran Bahasa Indonesia karena baru kelas 2 (dua) MIN bisa membaca. Itu pun masih tebata-bata. It can’t be helped. So, gurunya mau ngak mau taro saya nilai merah. Saya amnesia bagaimana nilai pelajaran lain ngak merah soalnya saya nilai Bahasa Indonesianya merah karena ngak bisa membaca. Seingat saya, saya bisa mengeja, jadi waktu pelajaran lain yang ada membacanya saya mengeja sekuat tenaga dan sekencang mungkin. Dalam hati I scanned it and understood. Tapi jika disuruh membaca then they would know I can’t do it properly. Saya sadar dari dulu kekurangan saya ini dan try to manage. 

Sekarang setelah kuliah di psikologi saya tau saya ternyata punya masalah dalam membaca dan mengeja, tidak sampai dyslexia sih, hanya lambat saja, kata dosen saya. Saya tau si dosen meringankan diagnosis saya. Well, she can’t belief it. I know from the way she reacted when I said my childhood problem. Well, saat itu mata kuliah kesukaran belajar. Jadi dosennya tanya untuk contoh dan some students told their own problem include me. It looked like I had the worst problem in that class. Maybe she just don't want everyone know it because it is not that bad anymore. Dari banyak membaca saya tau saya punya banyak sekali checklist (klik for the checklist) yes untuk simtomnya. I can’t say I am not a dyslexic one. I deal with it and somehow managed it until now. That is how I can sit in college now bay the way. Hahahha. Untuk Bahasa Indonesia saya banyak banget peningkatan. Paling hanya masalah ‘d’, ‘b’, ‘p’, ‘t’, ‘f’, ‘v’ yang masi jadi masalah sampai sekarang.

Monday, January 27, 2014

Enak = "Enak" ?

Assalamu'alaikum....niatnya mau buat status facebook, tapi kok ya kepanjangan. Akhirnya di blog saja lah.

Ceritanya begini,
Awalnya sih cuma 1 orang, lama kelamaan kok ya jadi banyak yang nanya. 

Adk leting: Kakak ni wisata kuliner ya? Enak kali lah tiap hari wisata kuliner

Saya: Haaa? wisata kuliner? mana da! hahahha

Adk leting: Iyaaa, mana da ngak, itu makanan tiap hari di post.

Saya: Gini, sebenarnya ngak hanya kakak, semua orang termasuk adek biasanya makan 3 x sehari kan? Adek makannya 3 x ngak?

Adk leting: Iya 3 x

Saya: Nah, coba semua makanan yang adek makan difoto, minimal ada 3 foto dalam sehari. Sedangkan kakak, ngak setiap hari kakak post 1 foto. Jadi sejatinya masi banyak makanan yang ngak kakak post.

Adk leting: Iya juga ya. Tapi kakak enak makan enak terus.

Sunday, January 26, 2014

Undangan = Mendo'akan

Assalamu'alaikum......Semoga rahmat Allah selalu mengiringi kita semua dan diberi kemudahan akan segala hal yang kita kerjakan. Amiiiin.....XD
Lama tidak mengepost tulisan. Maaf ya.

Akhir-akhir ini saya mendapatkan banyak kabar bahagia dari sahabat, kenalan dan teman sejawat. Kabar bahagia itu berupa undangan pernikahan. Senang sekali rasanya. Turut berbahagia yang sedalam-dalamnya. Sampai-sampai saya sadar saya tersenyum tanpa henti saat menghadiri walimah atau pun akad pernikahan mereka. Yang berbeda dari biasanya adalah, frekuensinya, kalau biasanya hanya ada 1 atau paling banter 2, kali ini bisa 5 dalam 1 bulan. Ckckckc. Frekuensi bahagia semakin banyak.

Saat menghadiri acara-acara bahagia tersebut juga merupakan ajang bertemu dan berkumpul teman lama. Kenalan lama dan kenalan baru. Namanya sudah berkumpul pasti deh, ngobrol atau gosip!! Cckckkc. Sebagian masi sehat dan penuh humor, namun sebagian lainnya mulai arah-arah tidak menyenangkan. Biasanya yang paling menyenangkan itu mengetahui cerita bagaimana kisah mempelai hingga ke pelaminan. Sebagian biasa saja, sebagian luar biasa hingga sulit membedakan ini nyata atau drama, hihihihi. Biasa sih hanya cerita mereka kenalan dimana dan si mempelai laki-laki/ perempuan dari mana. Itu saja.


Saturday, March 30, 2013

Musim Panas, Orkestra Jangkrik, dan Semangka

Malam-malam saya jadi semakin meriah karena ditemani orkestra jangrik. Tepat di samping kamar saya mereka konser. Seperti biasa, ini pertanda sedang musim panas. Panasnya luar biasa. Sampai membuat saya menenteng kipas kemana-mana.... :D

Sebagian orang memilih terus mengeluh, sebagian lainnya diam saja, sedikit sisanya bersyukur atas nikmat panas ini. Saya, salah satu orang yang cenderung mengeluh. Tapi, kemudian saya disadarkan bahwa musim panas adalah saat yang sempurna menikmati air semangka kerok kesukaan saya. Semakin panas cuaca, maka semakin luar biasa sensasi kesegarannya yang ditambahkan sirup, air dingin dan es batu. Sluuurp....:p
*pemahaman ini muncul saat saya sedang mengerok semangka di dapur... :D

Saya pun segera bersyukur akan kehadiran musim panas yang luar biasa ini. Musim panas sudah menyapa. Kita terus mengeluh pun tidak berguna. Kalau mau menuruti nafsu, nanti di musim hujan pun orang akan terus mengeluh tentang hujan yang tidak berhenti, banjir, cucian tidak kering, dll. Tiada habisnya, serba salah, maka carilah hal-hal positif yang dapat kita syukuri dari musim yang panas ini. Walau sekedar segayung air semangka kerok (kali ini edisi semangka kuning lho).... :p

*Salam Semangka Kerok

Ujian Matematika (Kehidupan)

Assalamu'alaikum.....^_^

Mari saya awali posting ini dengan cerita masa-masa SMA (adalah masa yang paling indah) saya, *duileee....tarek maaang.

Dulu, saat saya sekolah, pelajaran yang paling saya sukai dengan sepenuh jiwa dan raga itu ada dua, Matematika dan Fiqih. kali ini, saya akan cerita tentang matematika, lain kali bakal ada cerita tentang fiqih, semoga. 

Matematika selalu menjadi pelajaran favorit saya, kalau dibilang saya pintar matematika, maka jawabannya tidak juga. Saya bahkan pernah dapat O (nol) besar saat kelas 6 MIN, bab 'pangkat tiga'. Saya juga pernah dicubit oleh guru matematika karena saya tidak bawa mukena (saat itu jam pelajaran matematika di siang hari, masuk waktu zuhur dan kami diwajibkan bawa mukena dan break shalat berjama'ah). Tapi apapun itu, tidak pernah menyurutkan kecintaan saya.

Friday, March 1, 2013

Memahami? Dipahami?

Semua orang, baik laki-laki maupun perempuan, anak-anak, remaja, dewasa, juga orang tua, ingin dipahami. Semua orang ingin dipahami, dimengerti, dan diterima apa adanya. 

Saya, sebagai orang yang belajar di bidang psikologi, tentunya selalu belajar dan berkutat dengan yang namanya bagaimana memahami, mengenal, dan melihat apa yang diinginkan atau yang dimaksudkan orang lain. Setelah belajar (baik teori maupun praktek) selama hampir empat tahun, saya dapat mengatakan bahwa hal ini tidak mudah dan sangat kompleks. Salah-salah malah kita akan berujung pada lembah sok tau/sok paham atau malah sebaliknya, pada lembah tidak peduli/masa bodoh. 

Dari masa belajar dan mengaplikasikan ilmu ini dalam waktu yang sangat singkat itu, saya berfikir, karena ini hal yang tidak mudah, makanya banyak sekali orang yang mengeluh dan protes mengapa orang lain tidak dapat memahami dirinya. Tidak jarang hal ini menjadi masalah besar. Kita sering mendengar istilah: "pecah kongsi" atau mantan kawan, mantan pacar, mantan istri/suami, dan mantan-mantan lainnya yang menjadi korban istilah "sudah tidak cocok'. Inilah sebagian akibat dari masalah 'memahami dan dipahami'.

Sebenarnya, masalah memahami dan dipahami ini takes two to happen. Ya, butuh hubungan yang timbal balik agar ini benar-benar terjadi. Tapi masalahnya, kita selalu punya alasan untuk tidak memulai duluan. Kalau tidak ada yang memulai, maka tidak bakal jadi kenyataan juga. 

Kalau kata Aa Gym sih: "Mulai dari yang kecil, mulai dari sekarang, dan mulai dari diri sendiri". Nah, kalau menggunakan filosofi ini, maka harusnya kita mulai belajar memahami orang lain, mulai dari diri kita, sekarang walau hanya berupa pemahaman-pemahaman yang kecil dan sepele.

Arigatou.. Visit Again Yaa... ~